Senin, 31 Agustus 2020

Padat Karya Sekolah Lapangan Pertanian Kecamatan Metro Pusat didampingi Babinsa Koramil 411-01/Metro

Majalah Saung Teritori

Serda Andi Amalia Babinsa Koramil 411-01/Metro menghadiri kegiatan "Padat Karya Sekolah Lapangan Pertanian" bertempat di Poktan 1 Jln. Jawa Kelurahan Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat. Senin (31/08/2020)

Sekolah Lapangan Pertanian bertujuan "Pengamatan padi dan cara penanggulangan hama padi sehingga petani dapat panen secara maksimal" tersebut dihadiri oleh Kadis Pertanian Metro, Kabid Penyuluhan Pertanian, Korluh Pertanian, Ketua dan Anggota Kelompok Tani.


Seperti diketahui bahwa sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting. Selain menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat, pertanian juga merupakan sektor penggerak perekonomian terutama di pedesaan. Ini dapat dilihat dari sebagian besar masyarakat desa yang bekerja di sektor pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) turut berupaya menekan angka kemiskinan sekaligus mensejahterakan petani melalui program padat karya. Padat karya juga menjadi kegiatan prioritas nasional dalam rangka mengentaskan pengangguran.

Mengutip pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta jajarannya bahwa anggaran tahun 2020 untuk program pemberdayaan warga dan program padat karya akan memberikan kesempatan kerja bagi warga yang miskin dan menganggur. "Utamakan program yang padat karya dan berikan kesempatan kerja bagi mereka yang miskin, yang menganggur di desa dengan model cash for work," kata Mentan SYL. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang  tidak terserap oleh pasar kerja. TPT mengalami penurunan dari 2015 sampai dengan 2019 sebesar 0,90% poin. TPT pada 2018 sebesar 5,34% turun menjadi 5,28% pada 2019.  Struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada 2019 masih didominasi tiga lapangan pekerjaan utama yaitu pertanian sebesar 27,33%, perdagangan sebesar 18,81%, dan industri pengolahan sebesar 14,96%. “Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Program padat karya berbasis pertanian harus menjadi ujung tombak untuk menekan angka kemiskinan, khususnya di desa, serta mengangkat kesejahteraan petani,” kata Mentan SYL.(DL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar