Jumat, 13 Agustus 2021

TIDAK ADA TAUSIAH, SURAT YASIN MENJADI RENUNGAN DALAM MEMPERINGATI TAHUN BARU ISLAM DI MASA PANDEMI


Majalah Saung Teritori

Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0411/KM Letkol Inf Andri Hadiyanto,M.Han. bersama prajurit Makodim 0411/KM menggelar doa bersama dengan cara membaca Surat Yasin berjamaah diimami oleh Serda Suwandi dan doa oleh Peltu Subadri, dalam rangka memperingati 1 Muharram 1443 H, mengusung tema JADIKANLAH TAHUN BARU ISLAM 1443 H/2021 M SEBAGAI MOMENTUM PENINGKATAN NILAI-NILA SPRITUAL PERSONEL TNI-AD MENUJU INSAN BERIMAN DAN BERTAQWA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 di Masjid Al It-Tihad Jalan Veteran Bedeng 22 Hadimulyo Barat Kota Metro, Jumat (13/08/2021).

Terlihat hadir dalam doa bersama Kasdim 0411/KM Mayor Inf Bagus Setiawan,S.Sos., para Perwira Staf dan anggota, Danunit Intel, Pasandi serta anggota Tuud.
 

Pada peringatan kali ini, Kodim 0411/KM tidak mengadakan tausiah, kegiatan diisi dengan pembacaan Surat Yasin dan doa bersama saja.

Perlu sedikit kita renungi Asbabun nuzul (sebab turun) surat Yasin adalah pada waktu itu kaum kafir Quraisy tidak beriman terhadap kenabian Nabi Muhammad SAW, hal tersebut menjadikan Rosululloh bersedih hati, maka Allah SWT memerintahkan Malaikan Jibril AS untuk menyampaikan wahyu Allah SWT untuk menghiburnya.

Ini kenapa Surat Yasin disebut juga sebagai Hatinya Al Quran dan juga acap kali dibacakan oleh muslim yang berada di Indonesia untuk menghibur saudaranya yang sedang tertimpa bencana ataupun kemalangan meninggal dunia..
 
Permulaannya bertuliskan YAASIIN (panggilan sayang/khusus kepada Nabi Muhammad oleh Allah dikarenakan sedang menghibur kesedihan), mungkin sebagian diantara kita belum memahami beberapa panggilan yang ditujukan kepada Rosulullah, salah satunya adalah Yasin, ini bisa kita lihat pada bait sholawat badar yang berbunyi 'alaa Yaasiin habibillah (kepada Yaasiin, kekasih Allah)

Namun sepertinya panggilan lembut tersebut belum menjadikan Nabi Muhammad SAW lekas hilang kesedihannya, untuk itu Allah SWT mengingatkan pada ayat yang kedua WAL QUR’AANIL HAKIIM (Demi Al Quran yang mengandung hikmah) momen ini adalah dimana Allah SWT mengingatkan kembali bahwa Al Quran adalah pedoman yang banyak mengandung hikmah.

Selanjutnya Allah menegaskan kembali pada ayat ke 3 INNAKALAMINAL MURSALIIN (Sesungguhnya Engkau ( Muhammad) adalah pesuruh Allah), bermakna bahwa kita tidak boleh ragu-ragu dalam menghadapi taqdir kehidupan. diperkuat dengan ALASIROOTIMMUSTAQIIM (Berada dalam jalan yang lurus), artinya Rosulullah memang menyampaikan wahyu dari Allah SWT untuk mengajak seluruh umat manusia menuju kepada keselamatan.

Sedikit ketegasan Allah, disampaikan kepada Rosulullah pada ayat berikutnya adalah TANZIILAL AZIIZIRROHIIM (Turunnya Al Quran adalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang), terlihat Allah mulai memperlihatkan Keperkasaan atau Kekuasaannya, namun Allah pun tidak meninggalkan sifat-Nya yaitu tetap sayang kepada hamba-hamba NYA.

LITUNDZIRO QUMAM MAA UBDZIRO AABAA UHUM FAHUM GHOOFILUUN…(Agar Engkau memberi peringatan kepada kaum yang leluhurnya pada masa dahulu.. belum pernah mendapat peringatan.. maka mereka lengah atau lalai)  yah kita akui saat ini, banyak sekali kelalaian yang kita dan saudara-saudara kita lakukan, maka pantas saja bila kita diberikan peringatan.

LAQOD HAQQOL QOULU ALAA AKTSARIHIM FAHUM LAA YU’MINUUN (Sesungguhnya Siksaan Allah telah berlaku terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak mau beriman), dengan kelalaian itu maka kebanyakan dari kita akan merasakan penderitaan.

INNA JA’ALNAA FIL A’NAAQIHIM AGHLAALAN FAHIYA ILAL ADZQOONI FAHUM MUQMAGUUN (Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu pada leher mereka sampai ke dagu sehingga mereka selalu bertengadah), tersirat makna bahwa walaupun peringatan maka kesombongan tetap yang menjadi sifat sebagian dari kita.

WA JA’ALNAA MIN BAINI AIDIIHIIM SADDAWWAMIN KHOLFIHIM SADDANFA AGH SYAINAAHUM FAHUM LAA YUUB SIRUUN (Allah memberikan hijab / penghalang di depan dan di belakang mereka, lalu Allah menutup mereka sehingga tidak dapat melihat), untuk itu sebagian dari kita tidak bisa melihat peringatan dari Allah SWT

WA SAWAA UN ‘ALAIHIM A ANDZARTAHUUM AM LAM TUNDZIRHUM LAA YU’MINUUN (Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan atau tidak, mereka tetaplah tidak mau beriman) untuk itu akan ada pengayaan oleh Allah SWT yang akan membagi hamba-hamba-Nya menjadi dua golongan, yaitu golongan yang halus dan yang kasar, golongan yang percaya dan tanggap terhadap peringatan serta golongan yang tetap lalai dan tidak peduli akan peringatan.

Shodaqollahul 'adzim. (DL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar