Majalah Saung Teritori
Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Babinsa Koramil 411-04/Trimurjo Kodim 0411/KM Sertu Sucipto bersama warga dan Mahasiswa serta Mahasiswi KKN Poltekkes Bandar Lampung bergotong royong membersihkan sampah di pinggiran jalan Kelurahan Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lamteng sekaligus memisahkan jenis sampah organik dan non organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasar Adipuro. Rabu (22/02/2023)
Mendampingi Lurah Adipuro Ibu Pebri Ekayanti,S.I.P., Babinsa 04 mengatakan, "Saya selaku Babinsa Desa Adipuro bersama Lurah Adipuro, Kepala Lingkungan dan masyarakat serta adik-adik Mahasiswa serta Mahasiswi KKN Poltekkes Bandar Lampung melakukan kegiatan gotong-royong pembersihan sampah maupun penumpukan tanah di saluran air (parit) pinggiran jalan Kelurahan Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lamteng sekaligus memisahkan jenis sampah organik dan non organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasar Adipuro," ucapnya.
Menurutnya, sampah dan timbunan tanah yang menumpuk di parit pinggir jalan, jika dibiarkan maka akan menimbulkan penyumbatan kelancaran jalannya air dari lingkungan pemukiman menuju sungai atau ledeng, "Sampah dan tanah yang tidak dibersihkan dari parit bisa saja menimbulkan penyakit, menjadi sarang hewan melata dan juga banjir saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi," jelasnya.
Sejalan dengan Babinsa, Lurah Adipuro Ibu Pebri Ekayanti,S.I.P., mengatakan, "Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023 ini, kami berusaha mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli sampah, baik di lingkungan pemukiman maupun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," ujarnya.
"Terlihat masyarakat masih perlu diberikan edukasi tentang sampah organik dan non organik, jika saja di TPA sampah tersebut di kelompokan menjadi dua jenis maka para pemulung daur ulang sampah plastik maupun para pengkreasi pupuk kompos bisa memanfaatkan dan mengambil dari TPA tersebut sehingga bisa bermanfaat dan menekan penumpukan sampah di TPA," paparnya.
Pebri Ekayanti,S.I.P. juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan membuang sampah sembarangan, karena selain tidak enak dipandang mata juga bisa menimbulkan bibit penyakit, terlebih lagi sampah non organik seperti plastik itu tidak akan bisa terurai di dalam tanah.
Di ruang kernyanya, Danramil 04/Tmj Kapten Chb M. Taufiek mengatakan, parit dan TPA menjadi target lokasi pembersihan secara bergotong-royong, "Sampah dan timbunan tanah dalam parit itu akan menghambat aliran air ke sungai atau ledeng, sehingga saat intensitas hujan turun dengan tinggi maka air akan masuk ke pemukiman warga," jelasnya.
"Selain itu, bisa saja akan ditumbuhi semak yang menjadi sarang binatang melata yang berbahaya bagi warga. Dan juga di TPA, apabila sampah tidak dikelompokkan maka sampah organik yang cenderung cepat busuk dan terbungkus dalam sampah plastik akan menimbulkan bau yang bisa saja mengganggu pernapasan warga, para pemulung barang bekas plastikpun disinyalir menjadi enggan mengambil plastik tersebut, ini akan menyebabkan TPA akan semakin menggunung," tambahnya.
"Sudah merupakan kewajiban kami (TNI) khususnya para Babinsa untuk aktif mendampingi Pemerintah Desa di wilayah binaan dan terjun langsung dalam setiap kegiatan positif yang tujuan utamanya adalah kesejahteraan dan kesehatan masyarakat," pungkasnya. (DL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar