Majalah Saung Teritori
10 pejabat Forkopimda dan 16 Tenaga Kesehatan Kota Metro melakukan Vaksinasi Sinovac di RSUD A.Yani, Jalan Jenderal Ahmad Yani No.13 Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. Senin (25/01/2021)
Kegiatan yang bertujuan untuk membentuk Herd Immunity (Kekebalan Kelompok) tersebut dihadiri oleh Walikota Metro Hi. A. Pairin,S.Sos, Wakil Walikota Metro Djohan, SE.,MM. , Dandim 0411/ LT, Letkol Inf Andri Hadiyanto,M.Han., Kapolres Metro AKBP Retno Prihawati,S.Sos.,S,IK.MH., Ketua DPRD Kota Metro Tondi Muammar Gaddafi Nasution, ST., Sekretaris Daerah Kota Metro Misnan,S.Sos., Kepala Kejaksaan Negeri Metro Riki S.Tarigan,SH.,M.Hum., Direktur RSU A.Yani Kota Metro, dr. Trestyawaty, Sp.OG., Ketua IDI Kota Metro, dr. Agung Budi Prasetiyono, Sp.PD, Kadis Kesehatan Kota Metro drg, Erla Andrianti, MARS., Kasi Intel Kejaksaan Negri Metro Rio Irawan P. Halim SH. MH., para dr spesialis RSU A.Yani dan Tenaga Kesehatan se-Kota Metro.
Dalam kesempatan tersebut Kadis Kesehatan Kota Metro drg. Erla Andrianti, MARS. memberikan laporan tentang pencanangan vaksinisasi COVID-19 mulai dari penerimaan 4600 dosis vaksin Sinovac, HDS safety dan APD, pelatihan fakes sampai kepada pelaksanaan vaksinasi ke masyarakat.
Menanggapi laporan tersebut Wali Kota Metro Hi. A Pairin,S.Sos, mengatakan "Hari ini adalah Pencanangan Vaksinasi Covid-19 di Kota Metro, saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada Dinas Kesehatan yang sudah memberikan, atau mengadakan vaksinasi tahap pertama".
"Hari ini dimulai dari Forkopimda dan Nakes, selanjutnya saya memerintahkan kepada Dinas Kesehatan agar membentuk Tim, hunanya supaya lebih siap lagi saat melakukan vaksin berikutnya kepada masyarakat, mudah mudahan vaksin ini dapat bermanfaat bagi kita semua". tambahnya
Untuk diketahui bahwa jenis vaksin COVID-19 yang di laksanakan di Kota Metro bermerk Sinovac bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga antibodi dapat melawan virus Corona, vaksin ini dibuat dengan platform atau metode virus yang telah dilemahkan (inactivated virus). dengan demikian diharapkan tubuh penerima vaksin bisa belajar mengenali virus penyebab COVID-19, SARS-COV-2, tanpa harus menghadapi risiko infeksi serius.
Vaksin ini hanya diperuntukan satu orang tiap dosis tunggal dan diulang 14 hari kemudian, dengan kata lain vaksin ini diberikan dalam dua dosis atau dua kali suntikan. (DL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar