Senin, 06 Mei 2024

Jaga Semangat Ketahanan Pangan Wilayah, Babinsa Koramil 411-12/GS Bersinergis Laksanakan GERDAL Hama Tanaman Singkong


Majalah Saung Teritori

Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan wilayah binaan, Babinsa Koramil 411-12/GS Serka Subani melaksanakan pendampingan kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tanaman Singkong bertempat di lahan milik Sumarno Kampung Tulung Kakan Kec, Bumiratu Nuban Kab. Lampung Tengah. Senin (06/05/24)

Seluas 1 hektar lahan singkong tersebut disinyalir mulai terkena penyakit yang bisa mengancam pertumbuhan buah pada batang singkong, untuk itu Penyuluh Pertanian Karjono, Babinsa Serka Subani, Korluh Suwantinah, PPL Milza dan Ketua Pok Tani Srimakmur 6 B beserta 20 orang pok tani melaksanakan gerakan pengendalian hama dengan cara menyemprotkan obat peptisida dalam menanggulanginya.

Mendampingi Penyuluh Pertanian Karjono, Babinsa Serka Subani mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian, keseriusan sekaligus edukasi kepada para petani singkong dalam menjaga tanamannya.

"Semoga dengan kebersamaan seperti ini maka semangat petani untuk terus bertani bisa terjaga, terlebih lagi bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal," ucap Serka Subani. 


Sementara itu Penyuluh Pertanian Karjono menjelaskan, "Salah satu tanda yang cukup umum adalah keriting pada tunas daun. Tunas yang terinfeksi biasanya akan mengalami perubahan warna menjadi coklat atau kehitaman. Selain itu, daun yang mulai menguning juga menjadi tanda bahwa tanaman singkong mengalami masalah," jelasnya.

"Pada tahap selanjutnya, bentuk batang tanaman bisa mengalami perubahan yang tidak biasa, seperti menjadi kaku atau melengkung. Tanda lain yang patut diperhatikan adalah pembentukan roset pada titik tumbuh tanaman. Roset ini terjadi ketika pertumbuhan tanaman terganggu oleh serangan hama atau penyakit tertentu," tambahnya.

"Selain itu, kematian pada tanaman muda juga dapat menjadi indikasi bahwa tanaman singkong sedang mengalami tekanan dari serangan hama atau penyakit. Ketika serangan hama atau penyakit sudah parah, gejala yang lebih mencolok akan terlihat. Daun tanaman akan rontok secara massal dan tanaman akan tampak pendek serta kerdil, mirip dengan tanaman yang terkena penyakit bunchy top," lanjutnya.

"Hama atau penyakit ini biasanya menyerang tunas dan pucuk tanaman singkong, yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Perubahan bentuk pada batang juga menjadi tanda yang jelas dari serangan ini," tegasnya.

"Salah satu dampak serius dari gangguan pada tanaman singkong adalah terhentinya produksi daun. Daun merupakan bagian penting dalam proses fotosintesis, di mana karbohidrat dihasilkan. Gangguan produksi daun dapat mengakibatkan berhentinya akumulasi karbohidrat, yang pada akhirnya akan memengaruhi kualitas umbi singkong yang dihasilkan," imbuhnya.

"Kerugian pada umbi akibat serangan awal diperkirakan dapat mencapai 80 persen, mengancam ketersediaan pasokan singkong untuk berbagai keperluan pangan. Selain merugikan bagi hasil panen, serangan hama atau penyakit pada tanaman singkong juga dapat mengakibatkan kerusakan pada batang tanaman itu sendiri," pungkasnya. (DL)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar